Selasa, 08 Januari 2013

Geng PHP


Teman-temanmu sedang berpesta ya? Wah, selamat. Aku turut bahagia atas keberhasilanmu mengelabuiku. Perlukah aku memberimu hadiah? Lemparan sepatu mungkin? Atau tonjokkan? Atau tamparan? Atau makian? Bila perlu, tentu dengan senang hati aku akan melakukannya untukmu. Pilihlah yang mana yang kau sukai. Nanti aku akan menurutinya. Semakin banyak kau minta, aku akan semakin senang.

Sudah berapa kali teman-temanmu terseyum dengan tampang mengejek saat melihatku? Rasanya tak bisa lagi dihitung dengan jari. Sepuluh? Lebih. Dua puluh? Lebih. Tigapuluh? Tampaknya juga lebih. Lihatlah, aku sampai tak mampu menghitungnya. Berarti kau, dan teman-temanmu hebat sekali ya? Aku salut.

Mengenai dirimu sendiri, kau tampaknya begitu bangga akan keberhasilanmu. Senyummu, tatapanmu saat melihatku, menyiratkan betapa puasnya kau bisa menusuk dan menghancurkan perasaanku. Aku memang tak pernah tahu apa yang kau bicarakan dengan teman-temanmu mengenai aku. Tapi, hatiku berkata, kau sedang pamer. Kau sedang bercerita betapa bodohnya aku. Betapa payahnya aku yang mudah percaya akan janji-janji manismu. Lalu teman-temanmu akan tertawa lepas dan mengejekku. Aku tak tahu adanya benar seperti itu atau tidak. Itu kan hanya kata hatiku.

Hei, tak pernah sadarkah kau dan teman-temanmu akan apa yang kalian lakukan? Kalian tidak bisa mati, lalu hidup lagi, menjadi pribadi yang baru lagi. Itu mustahil. Hidup ini hanya sekali. Dan hidup yang hanya sekali ini, mengapa kalian gunakan untuk terus menyakiti orang lain? Mengapa kalian gunakan untuk menghancurkan perasaan wanita-wanita yang tulus mencintai kalian? Mengapa kalian gunakan untuk menyandang status PHP? Coba pikirkan. Renungkan.

Siapa sebenarnya yang bodoh? Mungkin kalian menganggap yang bodoh adalah wanita-wanita yang menjadi korban kalian. Kalau kalian benar beranggapan begitu, kalian salah. Di sini, yang bodoh adalah kalian. KALIAN. Bukan wanita-wanita itu. Mereka tak salah. Mereka mencintai kalian dengan hati mereka. Mereka percaya pada kalian bukan karena mereka payah, tapi karena mereka sungguh-sungguh akan perasaan mereka. Beda dengan kalian. Yang hanya mencari kesenangan. Coba pikirkan. Renungkan.
Bukankah akan lebih indah bila hidup ini diisi dengan kebaikan? Diisi dengan membalas cinta tulus juga dengan ketulusan?

Hei, para PHP, Geng PHP. Pikirkan dan renungkan semua yang kalian lakukan selama ini. Pikirkan korban-korban kalian. Pikirkan andai kalian diperlakukan seperti itu. Pikirkan. Pikirkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar