Tak ada hal yang hanya memuat kebaikan atau keburukan.
Unsur-unsur kimia yang begitu kecil jelas memiliki elektron dan proton, dengan
tanda masing-masing negatif dan positif. Tak mungkin sesuatu yang ada di dunia
ini bertahan bila ia hanya memiliki satu sisi sikap saja. Dalam film manusia
tahu, proyeknya takkan berhasil bila jalan cerita hanya memuat bahagia, dari
awal sampai akhir. Begitu sebaliknya. Tuhan adalah Mahaadil, dan Ia sudah
mempertimbangkan bagaimana seharusnya semesta dan segala isinya ada. Namun
seringkali manusia mengeluh, kala bahagia mulai mengambil jarak darinya. Padahal
dengan cara itu, Tuhan ingin manusia tahu, betapa berartinya ketika ciptaan-Nya
yang sempurna itu bisa mengecap bahagia. Hidup adalah satu paket rasa yang
menyatu dalam pembuluh nadi hingga kapiler juga semua sel tanpa perlu injeksi
rutin.
Dan disinilah kita.
Kupastikan kamu sudah banyak mengenal manusia dengan tabiat
yang baik. Mereka yang setia menemanimu dalam kondisi apapun. Mereka yang sedia
telinganya kamu jejali dengan cerita drama Queenmu. Mereka yang rela waktunya
terbuang demi kamu, demi bahagiamu. Tak patut kamu selalu tenggelam dalam
kebahagiaan. Setiap dongeng butuh penjahat klasik yang bagus. Kamu membutuhkan
si antagonis, atau kamu tak ada artinya.
Untuk itulah aku ada.
Mungkin ada hal yang lebih baik kuperjelas, untuk mengubah
pola pikir banyak manusia yang dari kecil sudah diisi dengan teori yang salah.
Setiap tokoh hadir dengan cinta mereka masing-masing. Setiap manusia tercipta
dengan cara mencinta mereka masing-masing. Jangan pernah lagi kamu menyangka
para antagonis hanya memiliki hati dengan tumpukan kejahatan. Tidak. Mereka
tokoh, mereka manusia. Dan mereka mencinta. Dengan tawa dan bahagia tersembunyi
rapi di balik pedang dan belati. Di balik panah-panah yang terlepas dengan
selubung benci. Ada cinta, ada tawa, ada bahagia.
Kamu akan paham betapa berartinya peranku disini, setelah
aku pergi. Selalu seperti itu. Kujamin kamu akan merindukan punya teman
bermulut manis dengan hati busuk seperti aku. Kupastikan kamu akan menanyakan
keberadaanku, seseorang yang setia mendengarkan ceritamu seolah peduli, padahal
hanya butuh dengar untuk akhirnya disebar. Kamu akan rindu tawa sinis, tatapan
bengis, dan misi sadis yang selama ini kulakukan. Kamu akan kalang kabut
mencari karena manusia yang membuatmu kuat selama ini bakal angkat kaki. Kamu
kembali bersama kawan-kawanmu, yang baik namun membosankan, membuat kamu seakan
merasa sendiri.
Percayalah, akan tiba saatnya kamu rindu, karena segalanya
jelas perlahan bergeser jadi masalalu.
Aku mencintaimu dengan pedangku. Dengan tusukan di
belakangmu, aku menyayangimu. Aku membuatmu kuat dengan rasa sakit itu, karena
dunia tak selalu menyediakan apa yang kamu minta. Ia tak selalu melayanimu, karena
ada banyak hati yang minta dikasihani. Aku membuatmu siap, karena ada hal tak
terduga diluar sana yang bakal menyerangmu. Jangan lupa berterimakasih atas
cintaku. Karena aku melakukannya dengan cara yang mungkin jarang kamu temui
pada siapapun.
Tanamkan pada pikiranmu. Kuingatkan sekali lagi, sebelum aku
tiba-tiba harus pergi.
Dari tempat yang tak kau ketahui
di belakangmu,
Dari rasa sakit yang menembus
lewat belakang jiwamu,
Dari tawa yang mengiringi
kekalahanmu,
Ada,
Aku.