Sebulan terakhir ini, teman-temanmu bersikap aneh kepadaku, sayang.
Dan itu membuatku bertanya-tanya.
Awalnya aku berusaha tidak mengubris karena ulah mereka
tidak begitu menarik. Aku berusaha santai, mengingat kalian adalah
manusia-manusia PHP. Tapi bagaimana aku bisa bertahan dalam diam ketika sikap
mereka semakin aneh? Bagaimana aku bisa terus tenang ketika sadar obrolan
mereka mulai mengarah padamu?
Aku memang sudah (lumayan) lupa tentang kejadian yang dulu.
Tapi bukan mustahil bila aku dipancing untuk mengingatnya lagi. Kerlingan mata
mereka mulai tajam. Rayuan-rayuan mereka mulai datang. Obrolan-obrolan mereka
yang menyentil sosokmu mulai memenuhi telingaku. Dan itu membuatku tidak
tenang.
Lalu pikiranku mulai melayang pada siasat busukmu yang
kedua. Aku mulai merasa kalian sedang mempermainkan aku lagi. Seakan berharap
bisa menusuk lebih dalam, atau membuat hatiku benar-benar terbelah dan tidak
mungkin sembuh. Aku mulai mengira kalian sedang menyusun rencana untuk
meremukkan perasaanku. Membuatnya mati dan tak bisa hidup lagi.
Sebuah kesalahan yang teramat besar bila memang demikian
yang ada dalam otak kalian. Aku sudah jera. Sudah tidak tertarik dengan hati
kalian. Aku sudah muak. Sudah cukup anak panah yang kalian tancapkan di hatiku.
Sudah cukup pedang yang kalian gunakan untuk membuat perasaanku berdarah. Dan
seorang aku masih punya sisi waras. Sebuah sisi dimana aku tak memiliki
toleransi untuk kalian, dan manusia PHP lainnya.
Jangan datang lagi, sayang. Jangan datang lagi. Jangan paksa
aku marah. Jangan paksa aku menjadi pribadiku yang sebenarnya. Aku sudah lelah.
Cukuplah kamu menjadi temanku. Cukuplah kita mengenal sebatas nama.
Bukankah labirin hidup kita sama sekali berbeda?