Aku menyukai Matahari.
Aku menyukai arti namamu.
Mungkin, aku juga menyukaimu :)
Aku begitu menyukai Matahari. Aku menyukai keindahannya di
pagi hari. Aku menyukai kegagahannya di siang hari. Aku menyukai sembulannya di
balik awan-gemawan. Aku menyukai sinarnya, sinar yang membawa kehidupan di
bumi. Sinar yang membuat manusia menjadi nyata. Sinar yang datang bersama
balok-balok mimpi yang disusun dengan istimewa. Aku sungguh-sungguh menyukai
Matahari. Baik benda itu sendiri, maupun semua hal yang menyerempet namanya.
Arti namamu juga Matahari. Dan secara tidak langsung, aku menyukainya.
Sekali lagi aku menulis tentangmu. Entah mengapa akhir-akhir
ini aku semakin mempedulikan hadirmu dalam benakku. Entah mengapa ada sesuatu
yang kurang ketika aku tidak melihatmu barang satu hari saja. Entah mengapa,
aku bisa melihat sebersit harapan di balik tajamnya tatapanmu. Aku bisa
merasakan datangnya harapan bersama rekahan senyummu. Harapan yang mungkin bisa
melepaskanku dari siksaan konyol ini.
Aku mulai merasakan ada sesuatu yang menyentuh
dinding-dinding pembuluh darahku setiap melihat sosokmu berseliweran. Sebuah
sinyal yang sangat kukenal. Mungkin, sebuah sinyal cinta.
Lagi-lagi kata entah harus kuselipkan disini. Cinta, cinta,
cinta. Ah, manusia macam apa seorang aku, sampai berani-beraninya berkata
cinta. Aku belum yakin seutuhnya mengenai satu hal ini. Oleh karenanya, aku
sedikit hati-hati dalam menulis kata cinta. Mungkin akan lebih baik aku
menggantinya dengan kata suka. Semua cinta berawal dari suka, bukan?
Mungkin, aku sudah menyukaimu. Mungkin juga, suatu saat
nanti, aku bisa mencintaimu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar