Ada banyak manusia di sana, Arka.
Beberapa dari mereka melepaskan
tatapan sinis.
Aku tidak sengaja melihat teman-temanmu siang tadi. Aku
sedang asik berceloteh dengan sahabatku ketika mataku tidak tahan untuk tidak
melirikmu. Maka kuarahkan pandanganku ke atas tanpa was-was atau perasaan tak
enak. Aku menemukanmu di sana. Entah mengapa mataku juga menangkap
teman-temanmu. Entah mengapa juga tatapan beberapa dari mereka sedikit tidak
menyenangkan. Entah mengapa cibiran bibir yang terlihat itu seperti untukku.
Entah mengapa senyum sinis itu juga untukku.
Segumpal asap pekat menyeruak dalam hatiku dan aku langsung
merasa ada yang tidak beres. Beberapa dari teman-temanmu seperti tidak
menyukaiku. Atau mungkin mereka tidak suka degan kita. Tapi, ah rasanya tidak
mungkin. Tatapan sinis mereka hanya mengarah padaku dan bukan padamu.
Entahlah. Akhir-akhir ini aku sangat mudah berpikiran buruk.
Aku berusaha mengindahkan mereka, namun rasa curiga itu tak mau hilang dari
hatiku. Seketika aku menjadi takut kembali, Arka. Aku tidak ingin ada manusia
yang bermasalah denganku (dan
kita). Karena bila terjadi lagi demikian, aku akan memilih pergi,
seperti yang terjadi sebelumnya.
Semoga ini hanya perasaanku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar