―Sehari saja, biarkan mataku
melihatmu tanpa pacarmu.
Manusia kesayanganmu satu itu sudah membuatku muak. Dan
sepertinya dia tidak bisa ditoleransi. Aku heran, apa dia tidak bisa tidak
menemuimu barang sehari saja? Apa dia tidak bisa tidak bertanya “Pacarku mana?”
barang sehari saja? Mungkin buatmu hal itu biasa, karena dia pacarmu, kamu
sayang dia, dan tak ada satu hal pun yang jelek dari dia buatmu! Tapi semua itu
tidak berlaku buatku. Sayangnya baik kamu atau pacarmu sama-sama tidak
menyadari.
Tidak ada yang bisa kulakukan dengan frontal. Karena aku
tidak punya hak untuk itu. Aku tidak punya kuasa untuk meminta pacarmu tidak
menemuimu dan tidak menanyakanmu barang sehari saja. Tapi sebenarnya kalau
hanya sebatas itu aku masih punya cukup hati untuk bisa maklum. Tapi ini lebih
dari itu dan PARAH! Haruskah aku tetap menaruh toleransi ketika pacarmu terus
menerus menanggapiku saat aku tidak ingin ditanggapi? Haruskah aku tetap
memaksa hatiku untuk sabar ketika pacarmu dengan gaya sok melindungi, sok
memanjakan terus mengekor dibelakangmu? Haruskah aku tetap diam ketika pacarmu
selalu ikut acara kita? Haruskah aku tahan ketika pacarmu mengajakku bercanda
padahal aku sama sekali tidak cocok dengan gaya bercanda pacarmu yang kasar
itu?
Pacarmu memang manusia. Dan aku tahu benar kalau satu
manusia dengan manusia lain sangat berbeda. Tapi, apa dia tidak bisa bersikap
DEWASA seperti pacar sahabat kita yang lain? Yang tidak setiap hari apel?
Sebenarnya apel setiap hari juga tidak masalah. Tapi bisa kan kalau apelnya
tidak dihadapan sahabat-sahabatmu? Masa iya kamu tidak punya waktu luang yang
bisa kamu gunakan untuk mengobrol ini itu dengan pacarmu? Aku rasa kalau kamu
sudah berani pacaran, kamu juga berani menyisakan waktu bersama pacarmu.
Hah, entahlah. Disini yang idiot aku, kamu, pacarmu, atau
kita. Yang aku tahu, aku sudah muak stadium tinggi dan aku yakin suatu saat
nanti hatiku akan mencapai satu titik lelah.
Tahukah kamu? Ada banyak hal yang ingin aku ceritakan, tapi
pacarmu selalu ada dan menghalangi, dan aku benci kalau dia selalu ikut campur!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar