Senin, 17 Juni 2013

Kamu bisa membuatku...



Untuk kamu, pengendali mood ku. Untuk kamu, yang amat sangat sulit untuk ditebak.

Aku tak menyangka kamu jadi sesensitif ini. Semula kupikir kamu sama sekali tidak berubah. Tapi hari ini, aku dibuat tersentak oleh tulisan-tulisanmu. Lebih cuek. Nada-nada keras. Kemuakan yang amat sangat. Semua kriteria itu nyaris ada di setiap tweetmu. Sikap ogah-ogahanmu menjalar dan merenggut nyali yang sudah setengah jadi. Kau buat aku takut lagi. Kau buat aku ragu lagi.

Ada apa dengan kamu? Apa karena aku tidak bisa menemanimu sehari penuh di jejaring sosial, kamu jadi seperti ini?

Sayang, kamu seperti tidak tahu. Dalam sehari aku punya banyak tugas dan hal-hal lain untuk kukerjakan. Kegiatanku bukan hanya menemanimu seharian di twitter. Bukankah semua orang juga begitu? Hanya saja mereka (dan kamu) punya fasilitas lebih yang bisa membuat kalian setia di jejaring sosial.

Satu hal yang sesungguhnya aku benci untuk mengakui, tapi aku juga tidak ingin munafik. Kamu adalah manusia yang bisa mengendalikan mood ku. Dengan tulisanmu, dengan sikapmu, kamu bisa membuat mood ku jadi baik, juga bisa menurunkannya jadi lebih dari jelek. Kamu membuatku kelu, kamu membuatku candu, kamu membuatku memburu, kamu membuatku selalu rindu. 

Hah, dengan kata apa kamu harus kudeskripsikan? Kamu terlalu rumit untuk dijelaskan. Terlalu berat untuk terus dipikirkan. Juga terlalu indah untuk diabaikan.

Itulah kamu. Membingungkan tapi membuat rasaku jadi menggebu. Kamu melenyapkan semua logikaku, lalu pegang kendali atas perasaanku. Seperti psikopat. Psikopat cinta. Jahat, memabukkan, tapi jadi terlalu penting untuk dilupakan.

Terimakasih telah membuat otakku nyaris pecah dan berantakan karena memikirkanmu. Terimakasih telah membuatku nyaris gila dan hilang akal karena selalu salah menebak sikapmu. Terimakasih telah membuatku kelelahan dan kebingungan.

Aku sayang kamu. 

Karena kamu bisa mengendalikan hatiku dan membuat darahku berpacu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar