Sabtu, 03 November 2012

LUKA

Sore datang
Awan berarak menutupi matahari
Langit mulai menangis
Gelap
Dingin
Mencekam
Petir menyambar-nyambar menakutkan
Kilat berkelebat cepat
Lalu hening

Aku meringkuk di sudut kamar
Memandangi tetes-tetes air dari jendela
Sebersit cahaya perak keunguan melintas
Membuatku tiba-tiba teringat sesuatu
Sesuatu yang labil
Kadang indah
Kadang membingungkan
Kadang perih

Sosokmu

Ya, kau
Yang dulu selalu ada
Yang sanggup buatku terpana
Yang buatku menggores tawa
Bahagia
Dan lupa akan semua masalahku

Tapi sekarang?
Kau pergi
Hilang
Tak ada
Berlalu tanpa ucapan perpisahan
Begitu saja

Aku merindukanmu
Rindu senyummu
Rindu saat kita bersama
Rindu saat tanganmu menghapus airmataku
Rindu saat rengkuhanmu menggelitik jiwa
Rindu akan lelehan katamu yang menenangkan

Hey kau,
Aku merasa bodoh karena telah tertipu
Tapi tak bisa kupungkiri
Aku masih membutuhkanmu
Padahal kau sudah pergi
Diam dan menyisakan luka
Luka
Luka
Luka
Hanya luka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar